4 |
﴾إِنَّ التَّوْفِيقَ مِنَ اللهِ سُبْحَانَهُ َتَعَالَى﴿ |
٤ |
3. Kata-kata Sambung |
٣) أَلْأَسْمَاءُ الْمَوْصُولَةُ |
Kata sambung:
Dia mahasiswa itu yang pernah ada di kampus. |
setelah kata tunggal mużakkar |
||
Saya pernah di rumah itu yang berada di dalam kota. |
|||
Saya melihat mahasiswi itu yang pernah di Kuwait. |
setelah kata tunggal muannaṡ dan jamak yang tidak berakal |
||
Dia (pr.) di kampus itu yang berada di luar kota itu. |
|||
Kita pergi dengan menggunakan mobil yang berasal dari Jerman. |
مَشَيْنَا بِالسَّيَّارَاتِ الَّتِي كَانَتْ مِن أَلْمَانِيَا. |
||
Di sana ada mahasiswa (j.) yang berasal dari Mesir. |
setelah kata jamak mużakkar (berakal) |
||
Dia (pr.) bersama para mahasiswi yang berasal dari Suriah. |
هِيَ عِنْدَ الطَّالِبَاتِ اللَّاتِي / اللَّوَاتِي هُنَّ مِنْ سُورِيَا. |
setelah kata jamak muannaṡ (berakal) |
أَللَّاتِي / أَللَّوَاتِي |
Dia (lk.) bersama dua mahasiswa yang berada di dua perusahaan. |
هُوَ عِنْدَ الطَّالِبَيْنِ اللَّذَيْنِ هُمَا فِي شَرِكَتَيْنِ. |
setelah kata ganda muṡanna mużakkar (berakal) |
|
Mereka berdua berada di dua mobil yang berasal dari dua perusahaan. |
هُمَا فِي السَّيَّارَتَيْنِ اللَّتَيْنِ هُمَا مِنْ شَرِكَتَيْنِ. |
setelah kata muṡanna muannaṡ (berakal) |
Sebagian besar jumlah ismiyya yang berada setelah kata sambung tetap pada struktur aslinya:
Di sana ada mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Mesir. |
Komponen pertama pada sambung (ism mauṣūl) adalah الْـ, oleh karena itu Hamzah أَلَّتِي، أَلَّذِي dst. merupakan Hamzat waṣl:ﭐلَّتِي، ﭐلَّذِي dst. Dalam bahasa Arab sehari-hari kata ism mauṣūl biasanya juga digunakan untuk ism nakirah dan selalu menggunakan اِللي, tanpa memperhatikan jender atau jumlah.
Bentuk ganda dari ism mauṣūl dapat disambung dengan ism: rafa’ أَللَّذَانِ / أَللَّتَانِ; jarr dan naṣb أَللَّذَيْن / أَللَّتَيْنِ
Dia (lk.) bersama dua mahasiswa itu yang berada di dua perusahaan. |
هُوَ عِنْدَ الطَّالِبَيْنِ اللَّذَيْنِ هُمَا فِي شَرِكَتَيْنِ. |
Perhatikan ejaan yang berbeda satu Lām: أَلَّذِينَ / أَلَّتِي / أَلَّذِي; dua Lām: أَللَّتَانِ / أَللَّذَانِ / أَللَّوَاتِي/ أَللَّاتِي
Jika jumlah mauṣūlah berupa ism nakirah, maka tidak diperlukan ism mauṣūl.
Menteri yang berasal dari Mesir itu telah sampai. |
Perhatian: Jika subjek jumlah mauṣūlah dan ismnya berbeda, maka harus menambahkan ḍamīr (↑P6) yang sesuai dengan ism (‘ā‘id):
Inilah kotanya, dimana Ahmad pernah tinggal di sana. |
٢٦، ٢۷، ٢۸
69